Need help..!?

Need help..!? Buya Dive Radio Broadcasting Specialist Management ☑ Training ☑ Consultant ☑ Jl. Timo Terusan No. 9g Komp. PLN Duren Tiga Jaksel • Hotline • 081295904566 • 02193660030 • BB Pin 23AB0173 •

Senin, 12 September 2011

KUNCI SUKSES PROFESIONALISME



KUNCI SUKSES 
PROFESIONALISME
Jakarta, 11 September 2011



Bismillaahirrohmaanirrohiim;
Assalamu'alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh


Sahabat kami yang di rahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala...

Mungkin sahabat pernah memperhatikan atau membaca sebuah 'statement' yang saya tuliskan, sebagai berikut: "Success is Syariat Islam, Not The Others...!"

Sesungguhnya pernyataan itu bukan sekadar 'lips service' atau (lebih tepatnya) bukan sekadar pengakuan diri sebagai umat Islam saja. Akan tetapi ke-kaffah-an kita terhadap perintah dan larangan dien Islam harus sejalan bersama syahadat yang sudah dilakukannya, ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, hendaknya kita tidak berhenti hingga pelaksanaan ibadah 'mahdoh' saja, melainkan juga dilanjutkan kepada seluruh aktifitas kehidupan secara keseluruhan. Apakah itu dalam ruang lingkup diri pribadi, keluarga, hingga masyarakat yang lebih luas lagi.

Maka bersama syariat Islam yang ditunaikan secara 'kaffah' dalam kehidupan kita, insyaAllah kesuksesan (keselamatan) bagi dunia pun merupakan keniscayaan, sedangkan untuk perkara akhirat merupakan KEPASTIAN.

Melalui tayangan video di bawah ini, saya memang mempresentasikan prinsip di atas kepada dunia kepenyiaran. Namun sebenarnya ia juga berlaku bagi seluruh disiplin ilmu yang ada di dunia ini, wallahua'lam bish-showab...

Selamat mengikuti, insyaAllah barokah dan manfaat...






L♥ve and respect;
Success is Syari'at Islam, not the other!
Posting by : Mujahidah Broadcaster Dakwah
Feel Free To Like ✔ Tag ✔ Share ✔

TITIK TEMU UNTUK PERKARA MUSIK & LAGU


TITIK TEMU 
UNTUK PERKARA 
MUSIK DAN LAGU
Jakarta, 12 September 2011



Bismillaahir rohmanir rohiim 
Assalamu’alaykum warohmatullaahi wa barokaatu


Sahabat kami yang mencintai ukhuwah dan dirahmati oleh Allah ta'ala...

 

Sesungguhnya perkataan – baik berupa tulisan maupun ucapan – itu mempunyai bobot dan pengaruh. Jika perkataan-perkataan yang indah dan baik maka tentu pengaruh yang ditimbulkannya juga adalah pengaruh yang baik. Jika perkataan itu perkataan yang buruk maka tentu hasil dan pengaruh yang ditimbulkanya adalah hasil dan pengaruh yang buruk. Allah swt telah berfirman di dalam surah Ibrahim ayat (24-27),  

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabb-nya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sediktipun. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperkuat apa yang dia kehendaki."

Terkadang perkataan lisan lebih kuat pengaruhnya dibandingkan perkataan yang berupa tulisan. Karena, pada kalimat lisan berkumpul pengaruh lisan itu sendiri dan pengaruh orang yang menyampaikannya yang terpantul pada ucapan-ucapannya. Jika perkataan-perkataan lisan tersebut disampaikan dalam bentuk syair maka pengaruh yang ditimbulkannya semakin bertambah karena adanya sanjak (keteraturan kata). Kitab Silah asy-Syi’r secara panjang lebar membahas segi ini. Rasulullah saw bersabda,Sesungguhnya sebagian syair itu mengandung hikmah.”

Jika perkartaan tersusun rapi itu diucapkan dalam bentuk yang indah dan menarik, sebagimana yang kita lihat pada lagu-lagu, maka pengaruh yang ditimbulkannya akan semakin bertambah. Orang-orang dahulu meriwayatkan bahwa mereka mengobati orang yang sakit empedu dengan cara memperdengarkan suara-suara indah kepadanya. Dengan begitu, orang tersebut menjadi sehat kembali. Seorang anak yang menangis dalam buaian karena merasa sakit, akan diam dan tertidur apabila diperdengarkan kepadanya suara-suara yang merdu dan indah.
 

Bahkan, suara yang merdu mempunyai pengaruh kepada binatang yang tidak berakal. Sejak berabad-abad yang lalu bangsa Arab telah membuat satu cara untuk mendorong unta tunggangannya supaya mau bergerak, yaitu dengan cara memperdengarkan lagu kepadanya. Dengan begitu, unta itu mau bergerak dan giat di dalam menempuh perjalanan. Seorang kusir kadang menyuruh untanya bergerak dengan menggunakan lagu-lagu yang merdu, sehingga unta itu terus bergerak tanpa merasa sakit, hingga akhirnya sakit dan mati. Rasulullah saw pernah menyuruh Anjasyah, kusir untanya, untuk perlahan-lahan menggerakkan untanya. Maksud Rasulullah saw adalah agar kusirnya itu tidak berlebihan dalam mendorong dan memperdengarkan lagu kepada untanya, sehingga unta itu tidak terlalu cepat bergerak, di mana hal itu akan mengganggu dan membuat lelah para wanita yang berada di atasnya.


Imam Ghazali di dalam kitabnya Ihya ‘Ulum ad-Diin mengatakan, “Orang yang tidak tergerak oleh musim semi dengan segala bunga-bunga yang tumbuh di dalamnya adalah orang yang telah rusak cita rasanya, dan tidak dapat disembuhkan”. Tatkala Allah swt berfirman,Sesungguhnya suara yang paling buruk adalah suara keledai.” (QS. Luqman: 19) maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa suara yang buruk akan menyebabkan orang terganggu dan lari. Pada saat yang sama, kita juga dapat memahami bahwa suara yang indah dan merdu akan menarik dan memberikan pengaruh. Sungguh Allah mempunyai tujuan pada setiap ciptaan-Nya.

Nyanyian atau lagu, pada hakikatnya adalah sebilah senjata yang mempunyai dua sisi tajam. Terkadang nyanyian itu digunakan untuk sesuatu yang benar dan bermanfaat, kadang kala pula digunakan untuk sesuatu yang merusak dan membahayakan. Jika pada nas-nas agama kita mendapatkan banyak sekali ucapan yang berkaitan dengan nyanyian dan lagu ; yang sebagiannnya secara gamblang mengecam nyanyian, sementara sebagiannya lagi menguatkan dan membolehkan, maka sebenarnya TIDAK ADA PERTENTANGAN di antara ucapan tersebut. Kedua ucapan tersebut dapat dipertemukan. Karena, sebagiannya melengkapi sebagian yang lain.

Adapun para ulama yang mengecam lagu, maka sesungguhnya yang mereka maksud adalah lagu-lagu yang mendatangkan kerusakan dan ke-fasad-an. Yaitu semua jenis lagu yang berisi syair-syair yang membangkitkan selera rendah, tidak berfaedah, dan cabul. Sedangkan para ulama yang mendorong dan membolehkan lagu, maka yang dimaksud oleh mereka adalah lagu-lagu yang terpuji, yang akan mendorong dan mambangkitkan emosi-emosi kebajikan, dan perasaan-perasaan yang mulia dalam diri manusia.

Perlu diperhatikan bahwa banyak nyanyian yang sering kita dengar yang perlu diluruskan. Karena, kebanyakan tidak mengiktui batasan-batasan yang kita harapkan pada nyanyian yang baik dan terpuji. Kebanyakan nyanyian tersebut berkisar pada masalah dorongan-dorongan emosi dan hal-hal yang berhubungan dengan syahwat dan kelezatan.

Pada kenyataannya kita membutuhkan pelurusan arti cinta yang banyak di jadikan tema lagu. Kebanyakan mereka telah membatasi arti cinta itu hanya pada cinta antara seorang laki-laki dan seorang wanita. Kita menginginkan dari mereka muncul lagu-lagu yang berbicara mengenai kecintaan kepada Allah, Dzat Yang Maha Esa yang telah menciptakan langit dan bumi, dan telah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran yang telah ditentukan.

Kita juga menginginkan dari mereka muncul lagu-lagu yang berbicara mengenai kecintaan kepada Rasulullah saw sebagai contoh manusia yang paling luhur, yang telah menghabiskan hidupnya dalam berjuang di jalan Allah swt, dan berperang demi kemuliaan manusia, sehingga Rabb-nya berkata kepadanya, dan tidaklah Kami mengutus kamu kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS Al-Anbiya: 107) kita juga mengharapkan nyanyian-nyanyian yang berbicara mengenai kecintaan terhadap orng tua yang telah berjuang dengan susah payah dalam mendidik dan membesarkan anaknya, sehingga Allah swt berfirman, Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra’: 23). Demikian juga pada ayat lain,Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-kulah tempat kembalimu.” (QS’ Luqman: 14)

Kita juga menginginkan lagu-lagu yang berbicara mengenai kecintaan akan tanah air. Salah satu atsar Islam mengatakan, “Cinta tanah air itu adalah sebagian dari iman.” Demikian juga, kita mengharapkan lagu-lagu yang berbicara mengenai kecintaan terhadap alam, yang telah mempertunjukkan kepada kita kerajaan langit dan bumi, dan juga memberikan kepada kita bukti-bukti tentang keberadaan Dzat Maha Pencipta, dan juga kekuasaan-nya di dalam menciptakan alam jagat raya.

Begitu juga, kita mengharapkan lagu-lagu yang berbicra mengenai kecintaan seorang suami terhadap istrinya dan juga kecintaan di antara keduanya, yang merupakan hubungan yang diberkahi oleh Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman di dalam surah ar-Rum ayat (21),

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan di jadikan-Nya di antara mu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

Kita berharap akan munculnya lagu-lagu yang berbicara mengenai kecintaan terhadap keluarga, sehingga seseorang merasa terkait dengan keluarganya. Dengan begitu, akan terwujudlah sabda Rasulullah saw yang berbunyi, “sebaik-baiknya kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan aku adalah yang terbaik di antaramu terhadap keluarga.”

Kita mengharapkan adanya lagu-lagu yang berbicara mengenai kecintaan seorang murid terhadap gurunya, sehingga hubungan yang mulia di antara murid dengan gurunya semakin bertambah kuat dan erat.
 

Sesungguhnya lagu dan nyanyian itu TIDAK DI LARANG oleh dien jika mengandung kata-kata yang mendorong KEPADA KEBAJIKAN, atau mengingatkan akan keutamaan. Namun, lagu atau nyanyian akan menjadi HARAM jika mendorong kepada PERBUATAN DOSA & KEMUNGKARAN.

Sesungguhnya Allah mengatakan kebenaran dan Dia memberikan petunjuk kepada jalan yang benar.

 


Love and Respect;

Buy@dIVe~ dRadioman